20 June, 2011

#BerbagiCeritadanCinta bersama IDceritaJKT


Akhirnya kemarin (Minggu, 19 Juni 2011) aku main-main sama anak kecil lagi. Anak kecil berwajah malu-malu, yang takut-takut buat menatap wajah orang lain. Tapi, ehm, maaf ya, aku bisa ngobrol kok dengan mereka. Mereka anak pesantren yang didoktrin ina-itu, yang menurut aku ujung-ujungnya Cuma bakal jadi orang hipokrit kayak ustadnya.

Mereka yang perempuan nggak boleh berdiri di depan umum, di depan lelaki.. dilarang keras membuat kontak mata dengan orang lain. Ah, payah.

Kids will be kids, I believe so. Mereka tetap bandel, cerewet, banyak bertanya, dan pastinya banyak bercerita. Wajah sumringah, mata berbinar karena warna warni krayon yang disodorkan. Baju muslim putih yang warnanya mulai menguning, bikin aku trenyuh. Beberapa dari mereka malah sudah kehilangan orangtuanya.

Mungkin kita sebagai orang dewasa akan berpikir, betapa beratnya beban hidup mereka. Ya memang berat, tapi anak-anak punya keajaiban dalam diri mereka. An endless happiness. Kamu yang sudah dewasa sudah kehilangan keajaiban ini, maaf ya. Itu dia sebabnya, anak-anak itu harusnya sumber inspirasi orang dewasa. Percaya kan, kalau kita makin tua makin bego, bukannya makin kreatif.

Seneng juga akhirnya Indonesia Bercerita Jakarta bisa bikin kegiatan offline. Lama bener rasanya persiapannya, padahal ya serba dadakan juga. Mulai belanja pritilan, roti, sama bikin goodie bags. Gawatnya, itu nagih. Awalnya aku nggak berniat bercuap2 di depan anak-anak, tiba-tiba aja didapuk jadi perwakilan buat menyapa anak-anak.. aaah denger teriakan mereka aja bikin seneng, nagih!

Kemarin aku nggak bawain cerita sih, tapi besok-besok mau ah kak.. kak Titis bisa kok bacain cerita hahaha.. mau bikin video lucu ah.. sapa bisa bantuin? ;)

When crayon is a luxury, and got nothing to worry. KIDS.

09 May, 2011

pakai boots di Jakarta atau di Moskow?


Teman saya, yang notabene adalah seorang traveller pernah bilang, jangan pernah menuntut suatu kebudayaan. Jangan pernah mempertanyakan suatu kebiasan yang telah menjadi budaya di suatu tempat, dan kita anggap itu aneh, dan kita mempertanyakannya. Jangan. Mempertanyakan berarti membenarkan rasa aneh yang kita pikirkan. Padahal, apakah kita sebagai pendatang mempunyai hak untuk membenarkan atau pun menyalahkan?
Pergi ke Sulawesi, makan sup ikan dengan asam Luwuk yang sengir baunya. Saya tidak suka, tapi tidak pantas saya berucap “kok bisa ya mereka suka”. Itu budaya, selera koletif yang menurun jadi personal, kok ya aneh gitu kalo saya tanyakan.
Mereka pun tidak pantas bertanya “Kok mau ya perempuan Jawa diikat stagen dan susah berjalan dengan jaritnya, apa nggak sumpek ya?”
Marilah lebih membuka hati dengan menerima perbedaan budaya itu, meletakkan pemikiran kita di perspektif mereka dan menjadi seseorang yang lebih kaya dengan tidak merasa apa yang kita kerjakan adalah hal yang lebih baik dari yang mereka kerjakan.
Pakai boots di Jakarta vs Pakai boots di Moskow, mana yang salah mana yang benar? mana yang sesuai mana yang enggak? jangan lupa pertimbangkan konteksnya..
Nggak ada satu pun hal yang absolute di dunia ini ah kayaknya. Eh kok kayaknya sih? Hahaha.
*lagi kesel*

21 February, 2011

LoveGarage: Two Door Cinema Club

Another music show I will write. Scroll down if you said: Boooo..ring! hihi yeah, this couple of months I’ve been busy with music festivals. Chasing my fave bands, my inspiring spirits! After been blown away with Laneway festival last January, I went out to watch Two Door Cinema Club live in Jakarta.

The event itself called Lovegarage, due to the event is on 15th of Feb, a day after valentine’s day, and that was exactly my birthday. Ah who cares anyway.

I flew from Surabaya to Jakarta that day, straightly went to Melly’s to meet up with my friends. Yes, the gigslovers: Feli, Pandu, Day and Ekky. It was around 3 pm. We checked the promotor tweet, opening act band: Rock n Roll Mafia, and electronic band from Bandung, has started their performance. We were to lazy to move our ass off. Beer, and speaker we sang along all Two Door Cinema Club repeatedly. I don’t know, while I wrote this it sounds so silly, no?

me, Feli, Azmo-Pina on scooter, Pandu, and Ekky

partner in crimes

confessed as single and available for that night only!

Around 6pm we’re already in the venue. Exchange the tickets, and get inside! Saw so many youth dressed up like crazy, I wish rain fell and they would get panic *LOL *oh Indonesia. The MC announced the show is started again shortly after a break, and it was short movie screening by futureshorts.com. Pretty cool and edgy, you should check them out.

Next was *unmatching* birthday event from eX Plaza Indonesia. Hip-hop or R&B music at the background and modern dancing or parkour. Pretty boring, so I took some meals at sushigroove. Next is the duo-DJs from Australia: flight facilities. They are really djs, play some deep bass and beat music. I was excited at the beginning but then next an hour was rather boring. The beat is monotone in my opinion. I just waited until they play their hits single: Crave You. All crowds were dancing and sing a long together. That’s what I called fun!

flight facilities

Around 8pm Two Door Cinema Club are officially on stage! They started with cigarettes in the theatre, and and. 3 default songs I guess. I was in the front row. The show was too hype to take photos, I just jumped and dance and scream! No photos! Haha. The surprise was that they played: “hands off cash, monty!”, “kids”, and “Costume Party”. Holy shaite! And a new song called “Handshake”, the only song I stopped jumping & singing.

TWO DOOR CINEMA CLUB

Anyway some friends recognize me appeared in the big screen, did you *LOL

Kevin was so much friendly and heart-taking, coz he spoke Bahasa Indonesia, a sentence! Alex also spoke to the audience quite a lot, also cheered his wine. Sam, he was just like a little boy, so cute right in front of me. What a night!

here's one surprise song from them: their new song called Handshake.. enjoy!


03 February, 2011

St Jerome's Laneway Music Festival

Laneway Festival sebenernya belum terkenal seheboh Coachella ato Glastonbury Festival. Kedua festival musik yang terakhir disebutkan adalah festival musik tahunan yang cukup besar, most anticipated, terutama para penggemar musik indie. Coachella di San Fransisco, US. Sedangkan Glastonbury, di UK. Inggris dan Amerika memiliki scene musik indie yang cukup maju. Nampaknya, Australia yang scene musik indienya sedang merangkak naik untuk berkembang juga memiliki festival musik tahunan, salah satunya St Jerome’s Laneway Festival.

St Jerome’s Laneway sudah diadakan secara tahunan selama 8 tahun. Awalnya Festival ini diadakan untuk merayakan ulang tahun club di Melbourne yang kemudian menjelma menjadi salah satu festival music indie terbesar di Australia.

Istimewanya tahun 2011 ini, Laneway Festival juga menginjakkan kakinya di Singapura. Yep, negara tetangga kita. Line-up artistnya yang dibawa ke Singapura juga sangat istimewa. Ohh haruskah disebutkan? Jangan iri jangan menyesal bagi yang belum sempat nonton ya.. *smirk* Warpaint, Ladyhawke, Beach House, Deerhunter, Holy Fuck, !!! (chk chk chk), Yeasayer, FOALS, and Temper Trap. Freakin’ efin’ awesome!!

Aku bela-belain nonton demi Beach House dan Foals, my inspiring artists. Selama ini cuma mimpi pengen nonton mereka, bahkan rasanya kok rada nggak mungkin dateng ke Indonesia. Mumpung mereka main ke Singapura, yaudah mari kita hajar berbackpack ria ke Singapura.

Sabtu, 29 Januari 2011. Gate masuk dibuka dari jam 13.00 waktu Singapura. Waktu itu aku masih di stasiun MRT Dhoby Ghaut, deket Orchard Ave. hujan gede banget, dan memutuskan buat makan dulu. Di situ aku, day, pandu, janji untuk ketemu dengan feli, mimi, dan nicole (2 nama terakhir adalah temennya feli, Singaporean)

Jam 2an kita sampe di Fort Canning Park, langsung masuk ke venue. Antre nggak panjang dan cepet. Tas nggak terlalu diperiksa, kalo ada makanan / minuman dari luar langsung keluarin di meja penampungan. Di peraturan memang sudah disebutkan no outside food & drink allowed. Dibandingkan dengan pemeriksaan di Indonesia, rasanya nyante banget. Nggak pake bodyguard gede bin serem, nice and friendly face. Semua orang yang dateng rasanya emang niatnya bersenang-senang dan petugasnya udah percaya.

Tag di tangan sudah dipasang, dibagiin booklet festivalnya dan free emergency raincoat, di depan panggung sudah banyak yang merapat. Tepat jam setengah 3, sesuai jadwal, Laneway dibuka langsung dihajar Warpaint.

Warpaint, berempat, cewek-cewek semua, cantik, apalagi bassistnya. Tapi aku nggak terlalu kenal musiknya, cuma ikut nyanyi bareng di lagu Undertow. Sound mereka bagus, kadang vokalisnya rada gengges nada2 minor gitu.. hihihi.. aku sih buka travel mat di atas bukit, biar bisa duduk & full view ke panggung. Hemat energi buat band-band yang aku tunggu. Cuaca sore itu mendung sisa hujan tapi masih kerasa panas. Lanjut Ladyhawke yang menggebrak, rame dan heboh dibawah loncat2 dan nyanyi bareng. Hitsnya Paris is Burning, sama penutupnya, Delirium dimainin bikin aku ga tahan jadi berdiri loncat2 sendiri.

Dan hujan pun turun waktu di stage lagi siap2 buat Beach House, aku nyelinap naik di balkon VIP ;p isinya bule semua, dan sempet ada cewe Singapore yang nemenin aku teriak2 di balkon itu waktu Beach House main. Hujan berhenti, saya pun diusir turun ke bawah. Beach House buka pake lagu Gila, lanjut Walk in the park, Norway, Real Love, Used to be..apalagi ya, banyak lah, ditutup pake 10 Mile Stereo. I was dancing barefoot under the showering rain. Magic. Absolutely magic.

Sudah cukup capek, beli drink coupon dan ditukarkan dengan segelas bir dingin. Okelah 8 S$ (my wallet was crying down there) buat segelas Tiger dingin. Kebelet ke toilet? Banyak portable toilet dipasang di samping. Rusuh, tapi tetep wangi, ga bau pesing.

Waktu itu Deerhunter sudah on stage, mereka setting alat sendiri. Lagu2 dari album Microcastle dimainin, termasuk Agoraphobia. Nasibku dengerin mereka sambil ngantre toilet. Tipsnya adalah, ngantrelah toilet waktu main stage sudah ada artistnya, karena antrian minum, makan dan toilet sepi.

Selesai Deerhunter, siap2 merangsek masuk ke depan panggung untuk Holy Fuck! Mereka juga set sendiri alat-alatnya, dibantu kru satu atau dua orang saja.. alat-alat yang mereka bawa dan perlu disetting cukup banyak dan aneh-aneh. Ndeso pol lah aku liatnya. Ya maklum, aku kan bukan musisi, cuma penggemar musik biasa.

Dibuka pake lagu-lagu dari album barunya: Latin America.. aku nggak apal deh judul2nya, yang jelas S.H.T MTN dimainin, p.i.g.s kayanya juga.. gila mereka asyik banget mainnya, dancing like crazy.. ditutup dengan Lovely Allen, wajib lah ya, dan ternyata suara baseball di awal lagunya itu bukan sampling, mereka bawa alatnya. *sinting* Agak gila di otak lihat band yang lagunya biasa di kupingku sepanjang kerja seharian jadi nyata di depan mata.

Selesai Holy Fuck, !!! siap-siap, mereka masuk nominasi best band di NME loh, great band I know. Vokalisnya atraktif banget, pakai kaos I love Singapore, loncat2, jalan2, masuk ke ke kerumunan penonton, hujan-hujanan, dilemparin bra yang terus digantung di tiang microphone, haha.. satu lagi kejutan !!!, salah satu personelnya, black woman with outstanding hairdo was blending with the crowds earlier. Siauuuul, soalnya dia di sebelahku waktu Beach House, crop t-shirtnya aku suka, sayang perutnya rada ndut gitu pikirku, makanya aku inget. Jamie, my intentions are bass menutup performance mereka dengan asoynya.

Yeasayer, siap2 di panggung, aku terus standby demi posisi terciamik nonton Foals. Enaknya festival ini ada DJ yang siap memainkan playlist lagu2 indie sepanjang pergantian set di panggung.. no silent moment baby.. Yeasayer ini cukup fenomenal karena unsur ecletic di lagu2nya, aku rasa sih karena salah satu vokalis & gitarisnya ada keturunan Indianya. Asyik. Cengkok-cengkok ala melayu itu mengingatkanku pada Charlie ST12 versi lebih berselera hahaha. No offense.

Tiba lah di saat Foals. Panggung mulai ditata, drum mulai disetting, rak gitar dijinjing masuk, keyboard, dan segala sesuatunya. Dj masih mainin lagu, dan saat stage manager menunjukkan jempolnya ke Dj, musik berhenti, dan kami semua di depan panggung teriak.. Foals Foals Foals Foals! Astaga naga rasanya nggak karuan, deg-degan.. belum lagi hujan yang makin deres.. beneran merinding. Rasanya beneran nggak kebayang, menghentakkan kepala yang basah kena air hujan.. mekibas2kan rambut penuh tetesan hujan.. merem & ngerasain titik2 hujan di wajah sambil bayangin ada Janis nyanyi di depanmu, dan waktu buka mata, emang ada dia, ada Foals nyanyi di depan! So real yet sureal.. aku nangis di lagu Spanish Sahara. So deep!

Kebanyakan lagu yang dimainkan lagu-lagu dari album antidotes, album total life forever Cuma nyumbang Blue blood, Total Life forever, dan Spanish Sahara. I am satisfied but not enough,, haha nggak bakal bisa bilang cukup deh sama Foals. Janis sempet tantrum rasanya waktu Two Steps Twice.

Abis Foals, Laneway pun ditutup sama band asal Australia, bervokalis orang Indonesia, Temper Trap. Lightingnya special, beda dari band-band sebelumnya. Temper Trap termasuk sangat popular di Singapore, terutama karena hits Sweet Dispositionnya. Siapa juga yang nggak tahu, yak an? Malam itu menjadi malam yang paling indah dalam hidupku. Terdampar di negri orang setelah dihajar lantunan lagu-lagu kelas dunia. 2012, kalau bisa saya mesti nonton di Melbourne nya! Berusaha!

suasana gerbang masuk Laneway :)

Warpaint on stage, i am on the hill


BEACH HOUSE!

mengantre toilet, kubik abu-abu itu lah toiletnya, handsfree flushing

should be more summer feeling than this..

Holyfuck, Pandu, and me. Photo courtesy of Day

Deerhunter

partner in crimes

the DJs

sepatu bisa dicuci no problem. elek beli lagi.

khusus untuk minuman, kita mesti beli kupon dulu..

bar yg menyediakan kebutuhan kesegaran dari yang halal air minum Fiji, Cokes / Sprites,
sampai yang kurang halal Beer, Vodka Cola, Redbull etc


Party's over, and we are all wet! \m/

Tips nonton festival music dari saya *just sharing:

  1. Pakai baju & sepatu senyaman mungkin. Who cares bout fashion. Jangan ngga pake baju nanti diliatin orang plus masuk angin.
  2. Sedia jas hujan & drypack untuk nyimpen barang berharga waktu hujan. Kalau memungkinkan pake boots supaya nggak licin kalau berlumpur
  3. Kamera seperlunya, nggak perlu SLR karena malah akan menambah berat & keribetan waktu nonton, kecuali emang ngebet. Kalo punya kamera tahan air / underwater case lebih baik, apalagi ada cadangan batrenya, plus memory card yang besar.
  4. Spare batre / emergency batre buat ponsel karena acara seharian dan ga bakal ada tempat numpang ngecharge. Jangan sampe pulang festival hp mati jadi kesusahan nyari temen yg ngilang krn mabuk / gps mati, rawan nyasar
  5. Bawa uang tunai secukupnya, apalagi kalau planning mau beli merchandise.
  6. Badan harus fit, makan sebelum masuk venue. Siapin cuti setelah nonton musik festival ini, karena bakalan legrek maksimal.
  7. Gunakan skala prioritas buat milih band mana yang bakal diseriusin, karena nggak mungkin berdiri loncat2 sepanjang festival, bakal tepar, istilahnya smart energy management *mwahahaha*
  8. Download jadwal / aplikasi / follow twitter account festivalnya supaya nggak ketinggalan info. Jadwal acara bisa berubah mendadak soalnya.
  9. Have fun, and party safe.
AYEYEYEAAA!!! i am so in love with music festival <3

04 January, 2011

50 mm hideaway

Photobucket
Photobucket
Photobucket
Photobucket
Photobucket
Photobucket
Photobucket
Photobucket

party doesn't have to be loud.
happy new year, everyday is our new hope.

30 December, 2010

apa yang kita tinggalkan di belakang?

Nggak tau ah, pokoknya aku mau nulis aja.

Tahun 2010 sudah mau habis, look what you’ve got, any blasting moments? Yeah. Saya punya banyak blasting moment tahun ini. Prestasi yang membanggakan.

Tapi aku bukan mau bicarain itu, tentang siapa yang kita tinggalkan di belakang. Setaun terakhir ini aku cukup sibuk sama kerjaan, dan sibuk dengan obsesi pribadi. Walaupun sebenarnya aku masih merasa bingung sebenarnya apa pencapaian sekarang sudah sesuai dengan arah yang pengen aku capai.

Tentang apa yang kita tinggalkan di belakang.

Past life. Hometown. Teman, atau mungkin sahabat terdekat yang mulai jauh. Entah aku yang lelah mengejar mereka, atau aku yang melupakan mereka, atau memang kami beda arah?

Sahabat-sahabat terdekatku mulai sibuk dengan kehidupan mereka. They are all married, getting married, engaged, and dating an engaged man (wtf!). Mereka tidak tersentuh teknologi. Mereka masih saling berkomunikasi cara konvensional. Telpon. Boro2 twitter, YM aja jarang online. Ya sudah, jarak pun memisahkan kami.

Apa lagi yang kita tinggalkan di belakang?

Grandparents. Sudah mulai jarang pulang ke Malang. Sampai suatu pagi di awal Desember, Yangtiku nelpon, dan kata-kata pertamanya adalah “kapan kowe mulih nduk?” Mulih berarti ke Malang, bertemu dengannya, berbagi cerita. I am still her little queen.

*air mata menggenang* aku nggak mau nangis. Ini resiko.

Sejak Yangkung sedo setahun yang lalu emang iya sih, effort buat nyempetin ke Malang agak berkurang. Ahh iya, aku sempetin ya Yangti, aku janji.

Kadang aku merasa ingin kembali ke dekapan yang nyaman di rumah. Tapi, apakah salah jika kita terbang tinggi mengejar impian dan mimpi. Bebas, menjalankan hidup kita sendiri. Tidak berada di bayangan siapa-siapa.

Walaupun kita harus meninggalkan beberapa hal yang kita sayangi.

Saya bukan orang yang egois, arrogant, sombong, atau lupa asal muasal saya. Tapi ketika yang ada di kehidupan yang lalu mulai memberatkan, ada kalanya harus dilepaskan sedikit demi sedikit walau itu menyakitkan.

Ya gitu deh, kalo aku pulang ada yang mau ketemuan hayoook, nggak ada yang ngreken ya di rumah aja. Rugi sendiri nggak temenan sama aku lagi.

2011 harus bikin sesuatu yang memorable lagi! Semangat! Life is good, and will always be..

Ps: maaf Mama, Paya, aku tahun baru ini ngga pulang, next Feb mungkin yaaa.

Keluarga (besar) pak Mulia Harrie Raharjo :)
Juli 2010

Jadi intinya apa sih? homesick? sirik yang laen pada nikah? LOL

30 November, 2010

about silence


there are reasons that we should not say what we'd like to say.
there are some irrational reasons. as irrational as emotion can be.


photo of Sebesi Island, Lampung, Indonesia by me
words by the Beach House (Turtle Island)


23 November, 2010

a while


it's almost there.

look at yourself.
how far have you ran?
how far have you pushed?
how tight you tied the knot?
how hard was it to pretend?
how easy was it to lie?
how greasy is your pizza?
how messy is your room?
still looking at yourself.



can i be with you for a while?




can i be with you forever?

09 October, 2010

an island

emm well, saya nulis ini di teras penginepan di pulau sebes pulau di Lampung bag selatan, pulau yg paling luar sebelum Gunung Krakatau. Dari semalem ujan terus di pulau inu, hawanya jd dingin, trus melankolis,,hehe, dikit2 melankolis,, abis gmana, liburanku yg 2 minggu tinggal hari ini (sabtu) sama besok, aaaaa apa2an iniiih!
padahal di pesawat pas hari pertama mbayangno 2minggu itu lama banget. Ya emang lama, tapi ngga brasa, muter2 jalan ke mana2.. ketemu orang yg gak dinyana,, pengalaman berharga ahh pokoknya seru! i know i'm very lucky to be the part of it.
aaaah, yg paling gila itu kesempatan kenal sama 65 petualang ACI yg lain, yg smuanya orang hebat.. trus bisa jalan ke Bengkulu, SumSel, Jambi sama 3 lelaki hebat berkarakter hihihi,, cerita ttg mereka bisa panjang banget plus bonus nanges2 palingan,, hihi, next posting aja lah ya,, yah wes yuk kita berdoaujan reda, trus segera main di pulau Umang umang abis iniiiiih! life's good!!
Published with Blogger-droid v1.6.0

06 October, 2010

holiday

is when you dont use your brain. sheraton Lampung.
Published with Blogger-droid v1.6.0

02 October, 2010

i am away

yes, i'm away for holiday.. life's good!!
Published with Blogger-droid v1.6.0