09 May, 2011

pakai boots di Jakarta atau di Moskow?


Teman saya, yang notabene adalah seorang traveller pernah bilang, jangan pernah menuntut suatu kebudayaan. Jangan pernah mempertanyakan suatu kebiasan yang telah menjadi budaya di suatu tempat, dan kita anggap itu aneh, dan kita mempertanyakannya. Jangan. Mempertanyakan berarti membenarkan rasa aneh yang kita pikirkan. Padahal, apakah kita sebagai pendatang mempunyai hak untuk membenarkan atau pun menyalahkan?
Pergi ke Sulawesi, makan sup ikan dengan asam Luwuk yang sengir baunya. Saya tidak suka, tapi tidak pantas saya berucap “kok bisa ya mereka suka”. Itu budaya, selera koletif yang menurun jadi personal, kok ya aneh gitu kalo saya tanyakan.
Mereka pun tidak pantas bertanya “Kok mau ya perempuan Jawa diikat stagen dan susah berjalan dengan jaritnya, apa nggak sumpek ya?”
Marilah lebih membuka hati dengan menerima perbedaan budaya itu, meletakkan pemikiran kita di perspektif mereka dan menjadi seseorang yang lebih kaya dengan tidak merasa apa yang kita kerjakan adalah hal yang lebih baik dari yang mereka kerjakan.
Pakai boots di Jakarta vs Pakai boots di Moskow, mana yang salah mana yang benar? mana yang sesuai mana yang enggak? jangan lupa pertimbangkan konteksnya..
Nggak ada satu pun hal yang absolute di dunia ini ah kayaknya. Eh kok kayaknya sih? Hahaha.
*lagi kesel*

3 comments: